Sahabat bisa juga diartikan dengan semangat berteman atau jiwa korsa, banyak orang
yang gagal ketika berada di dalam potensi kesuksesannya. Mereka terus
memikirkan jerih payah dan penderitaan yang dilakukan dan terus terpaku pada
kegagalan masa lalu. Rasa malu dan sakit hati akibat kegagalan-kegagalan untuk
mencapai sasaran, kecewa karena penolakan-penolakan dan hal lainnya yang
mematahkan semangat juangnya. Lama kelamaan terbentuk opini dalam diri mereka
bahwa keberhasilan dan kehidupan yang bermakna tidak akan pernah bisa mereka
raih. Putus asa dan daya juang ketika Kesuksesan
berada di depan mata.
Sebagai sahabat teman korsa kita memiliki keterbatasan untuk
memahami rangkaian kejadian yang diskenariokan Sang Maha pencipta Sutradara. Apa apayang
kita sebut saja hari ini sebagai “kesialan dan keterpurukan”, barangkali di masa depan baru ketahuan
adalah jalan menuju “keberuntungan” . Karena, siap siaplah kita ini menghakimi
kejadian yang kita sunguh tidak tahu bagaimana hasil akhirnya nanti. mungkin ada Seorang sahabat yang dipecat dari perusahaan nya, bisa jadi bukan suatu “kesialan”bisa juga kehancuran,
manakala ternyata statusnya telah memacu dan membuka jalan bagi diri
nya untuk menjadi pemimpin besar nanti di negara ini. Maka berhentilah menghakimi
apa–apa yang terjadi hari ini, kejadian–kejadian yang kita hadapi dalam tugas dan apapun namanya, yang selama ini kita sebut dengan “kesialan dan kehancuran ,
“musibah ” atau yang lainnya, karena sungguh kita tidak tahu apa yang terjadi kemudian
dibalik peristiwa itu. “Hadapi badai kehidupan sebesar apapun. Tuhan takkan
lupa akan kemampuan kita kedepan nanti.
Bersyukurlah apabila
kita sahabat korsa tidak tahu sesuatu nanti Karena itu memberi kita kesempatan untuk belajar.
Bersyukurlah untuk masa-masa sulit. Di masa itulah kita semua tumbuh. Bersyukurlah
untuk keterbatasan kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar